IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : Mengidentifikasi jenis sakarida yang terkandung
dalam bahan.
2. Hari, tanggal : Sabtu, 2 Mei 2009.
3. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : Mengidentifikasi jenis sakarida yang terkandung
dalam bahan.
2. Hari, tanggal : Sabtu, 2 Mei 2009.
3. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat merupakan jenis
biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam. Karbohidrat sering pula
disebut sakar, terbentuk pada proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa
perantara awal dalam penyatuan CO2, hidrogen, oksigen dan energi matahari ke
dalam bentuk hayati. Konversi energi matahari menjadi energi kimiawi dan
biomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi energi
metabolism untuk organisme hidup. Karbohidrat yang juga merupakan komponen dari
unsur-unsur struktur sel dan merupakan bagian dari asam nukleat. Karbohidrat
dengan demikian mempunyai macam kegunaan finansial. Karbohidrat didefinisikan
sebagai polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton dan turunannya.
Karbohidrat dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu monosakarida, oligosakarida
dan polisakarida (Purwo, 1993: 32).
Molekul karbohidrat terdiri atas
atom karbon,hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan
perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Sebagai contoh molekul glukosa
mempunyai rumus kimia C6H12O6. Sedangkan rumus kimia sukrosa adalah C12H22O11.
Pada glukosa tampak bahwa jumlah atom hidrogen berbanding jumlah atom oksigen
ialah 12:6 atau 2:1. Sedangkan pada sukrosa 22:11 atau 2:1. Dengan demikian
dapat disimpulkan adanya air dalam karbohidrat. Karena hal inilah maka dipakai
kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan “hidrat” atau air. Kalaupun
pada kenyataannya senyawa karbohidrat tidak mengandung molekul air, namun kata
karbohidrat tetap digunakan disamping nama lain, yaitu sakarida. Ada beberapa senyawa yang
memiliki rumus empiris seperti karbohidrat, tetapi bukan karbohidrat, misalnya
C2H4O2 adalah asam asetat atau hidroksiasetaldehida. Sedangkan formaldehida
mempunyai rumus CH2O atau lazim ditulis HCHO. Dengan demikian senyawa
karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling
penting adalah rumus strukturnya. Karbohidrat yang berasal dari makanan dalam
tubuh mengalami perubahan atau metabolism. Energi yang terkandung dalam
karbohidrat pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat tidak hanya
sebagai amilum atau pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula. Misalnya
dalam buah-buahan, dalam madu lebah. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan
perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Karbohidrat adalah komponen dalam
makanan yang merupakan sumber energi yang utama bagi organisme hidup. Tumbuhan
merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa.
Disamping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat
karbohidrat yang merupakan sumber energi yaitu glikogen. Adapun hasil akhir
dari proses pencernaan karbohidrat adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa,
serta monosakarida lainnya (Poedjiadi, 1994: 10 dan 247).
Monosakarida adalah karbohidrat
yang biasanya memiliki 3 sampai 9 atom C. Sambungan 2 monosakarida atau lebih
melalui jembatan oksigen menjadikannya oligosakarida (biasanya 2-10 satuan
monosakarida dan polisakarida), Glukosa adalah gula yang mempunyai 6 atom C
dengan isomer D-fruktosa digolongkan sebagai ketoheksosa. Adapun struktur dari
glukosa (Stanley, 1988: 810-812):
Glukosa merupakan senyawa organic yang paling banyak terdapat di alam. Glukosa adalah disakarida yang tediri dari dua monosakarida yaitu D-glukosa dan D-fruktosa yang terikat menjadi satu, dimana dapat ditemukan dalam gula bit dan gula tebu.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat:
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Gelas kimia
- Pemanas listrik
- Stopwatch
2. Bahan-bahan:
- Larutan Iod
- Reagen Benedict
- Reagen Selliwanoff
- Jus tomat
- Jus pisang
- Jus apel
- Jus jeruk
- Aquadest
D. CARA KERJA
1. Tes Iod
- Disediakan 4 tabung reaksi. Pada tabung I diisi 1 mL jus tomat, tabung II diisi 1 mL jus pisang, tabung III diisi 1 mL jus apel, dan tabung IV diisi 1 mL jus jeruk.
- Pada masing-masing tabung ditambahkan 2-3 tetes larutan iod.
- Diamati perubahan warnanya dan hasil yang positif diberi tanda/label.
2. Tes Benedict
- Untuk hasil yang negatif, diambil lagi masing-masing 1 mL jus buah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan ke dalam tabung reaksi tersebut masing-masing 2 mL reagen benedict.
- Dipanaskan beberapa saat kemudian diamati perubahan (warna) yang terjadi.
3. Tes Selliwanoff
- Diambil lagi masing-masing 1 mL jus buah yang memiliki hasil negatif pada tes iod kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan 2 mL reagen selliwanoff ke dalam masing-masing tabung reaksi.
- Dipanaskan selama 30 menit dan diamati perubahan (warna) yang terjadi serta dicatat.
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
1. Tes Iod
Tomat + iod warna hijau tua
Pisang + iod warna biru keunguan (hasil positif)
Apel + iod warna merah bata
Jeruk + iod warna cokelat kekuningan
2. Tes Benedict
Tomat + benedict orange
Apel + benedict merah bata (hasil positif)
Jeruk + benedict kuning pekat
3. Tes Selliwanoff
Tomat + selliwanoff merah, seratnya turun (-)
Apel + selliwanoff merah bata (+)
Jeruk + selliwanoff merah bata + endapan (+)
G. PEMBAHASAN
Tumbuhan merupakan gudang tempat
penyimpanan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa, namun ada pula yang
dalam bentuk fruktosa dan sukrosa yaitu pada buah-buahan dimana keduanya dapat
diketahui dengan perbedaan rasa manisnya. Untuk mengidentifikasi jenis
karbohidrat yang terdapat dalam buah-buahan, dapat digunakan beberapa
pereaksi/reagen spesifik terhadap karbohidrat seperti pereaksi iod, reagen
Benedict, dan reagen Selliwanoff. Adapun buah-buahan yang akan diidentifikasi
pada percobaan kali ini adalah tomat, pisang, apel, dan jeruk.
Pada identifikasi awal digunakan
pereaksi iod untuk menentukan jenis karbohidrat yang terdapat pada keempat
buah-buahan tersebut, dimana jika ekstrak dari buah-buahan tersebut
menghasilkan perubahan warna menjadi ungu setelah penambahan pereaksi iod, maka
buah-buahan tersebut mengandung amilum. Berdasarkan percobaan, ekstrak dari
pisang menghasilkan reaksi positif terhadap pereaksi iod, sehingga dapat
dikatakan bahwa pisang mengandung amilum. Adanya warna biru/ungu yang
ditimbulkan tersebut merupakan warna senyawa yang dibentuk oleh molekul amilosa
yang merupakan jenis amilum, dimana amilum itu sendiri merupakan polisakarida.
Ketiga ekstrak buah-buahan yang
tidak menghasilkan reaksi positif dengan iod, yaitu tomat, apel, dan jeruk,
selanjutnya direaksikan dengan reagen Benedict. Perubahan warna yang dihasilkan
yaitu untuk tomat menjadi orange, apel menjadi merah bata, dan untuk jeruk
menjadi kuning pekat. Dengan perubahan warna tersebut dapat dikatakan bahwa
ketiga buah-buahan tersebut terdapat monosakarida glukosa yang merupakan gula
pereduksi. Perbedaan warna yang dihasilkan dari ketiga sampel tersebut
disebabkan oleh adanya perbedaan konsentrasi glukosa dalam tomat, apel, dan
jeruk.
Selanjutnya digunakan pereaksi Selliwanoff untuk
mengidentifikasi kandungan fruktosa pada ketiga ektrak buah-buahan (tomat,
apel, dan jeruk), dimana jika suatu sampel mengandung fruktosa maka setelah
penambahan Selliwanoff akan terjadi perubahan warna menjadi merah bata dan ada
endapan. Berdasarkan hasil percobaan ternyata jeruk dan apel memberikan reaksi
positif terhadap Selliwanoff dimana untuk jeruk menghasilkan perubahan warna
menjadi merah bata dan terdapat endapan, serta untuk apel terjadi perubahan
warna menjadi merah bata. Sedangkan untuk tomat dihasilkan perubahan warna
menjadi merah encer disertai dengan turunnya serat, sehingga dapat dikatakan
bahwa tomat tidak mengandung fruktosa.
H. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
- Identifikasi karbohidrat dalam sampel (buah-buahan) digunakan pereaksi iod, Benedict, dan Selliwanoff.
- Pereaksi iod digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat (amilum) dalam sampel.
- Pereaksi Benedict digunakan untuk mengidentifikasi sifat gula pereduksi dalam sampel.
- Pereaksi Selliwanoff digunakan untuk mengidentifikasi kandungan fruktosa dalam sampel.
- Pisang mengandung amilum sebab ekstrak pisang bereaksi positif terhadap iod.
- Tomat, apel, dan jeruk memiliki sifat mereduksi dengan konsentrasi yang berbeda.
- Apel dan jeruk juga mengandung fruktosa sebab menghasilkan senyawa berwarna merah bata, sedangkan tomat tidak.
2. Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia.Jakarta : Erlangga.
Purwo, Arbianto. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar.Bandung : Kimia Farma-ITB.
Stanley , Pine.
1988. Kimia Organik jilid 2. Bandung :
ITB.
H. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
- Identifikasi karbohidrat dalam sampel (buah-buahan) digunakan pereaksi iod, Benedict, dan Selliwanoff.
- Pereaksi iod digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat (amilum) dalam sampel.
- Pereaksi Benedict digunakan untuk mengidentifikasi sifat gula pereduksi dalam sampel.
- Pereaksi Selliwanoff digunakan untuk mengidentifikasi kandungan fruktosa dalam sampel.
- Pisang mengandung amilum sebab ekstrak pisang bereaksi positif terhadap iod.
- Tomat, apel, dan jeruk memiliki sifat mereduksi dengan konsentrasi yang berbeda.
- Apel dan jeruk juga mengandung fruktosa sebab menghasilkan senyawa berwarna merah bata, sedangkan tomat tidak.
2. Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
Purwo, Arbianto. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar