Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan
metabolisme
yang menggunakan energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina
trifosfat (ATP).
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien,
hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP.
Lintasan ini sangat umum digunakan karena ia merupakan cara yang sangat efisien
untuk melepaskan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik.
Rantai transpor elektron
dalam mitokondria
merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota.
NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam sitrat
dioksidasi, melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase.
Selama fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor
elektron ke penerima
elektron melalui reaksi
redoks. Reaksi
redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh
serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di
membran dalam sel. Enzim-enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai
transpor elektron.
Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala
pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Energi yang dilepaskan oleh perpindahan elektron melalui
rantai transpor elektron ini digunakan untuk mentranspor proton melewati membran
dalam mitokondria.
Proses ini disebut kemiosmosis. Transpor ini menghasilkan energi
potensial dalam
bentuk gradien pH dan potensial
listrik di
sepanjang membran ini. Energi yang tersimpan dalam bentuk ini dimanfaatkan
dengan cara mengijinkan proton mengalir balik melewati membran melalui enzim yang disebut ATP
sintase. Enzim
ini menggunakan energi seperti ini untuk menghasilkan ATP dari adenosina
difosfat (ADP)
melalui reaksi fosforilasi. Reaksi ini didorong oleh aliran proton, yang mendorong rotasi salah satu bagian enzim.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi
oksigen reaktif
seperti superoksida dan hidrogen
peroksida. Hal ini
dapat mengakibatkan pembentukan radikal
bebas, merusak
sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam
lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar