SELEKSI DAN PENINGKATAN EKSPRESI GEN
·
Langkah
awal pengembangan proses bioteknologi
adalah
Mencari organisme yang sesuai dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
menguntungkan bagi industri.
·
Kalau
dulu pemilihan organisme dapat dilakukan dengan sistim coba-coba sehingga memerlukan waktu yang lama dan
menjemukan.
·
Teknologi yang baru seperti fusi protoplas dan penggunaan rekombinasi DNA dapat disiapkan organisme yang
diinginkan untuk kepentingan bioteknologi.
·
Organisme industrial diharapkan dapat menunjukkan
sebagian besar sifat sebagai berikut :
-
Sebaiknya sebagai suatu kultur yang
murni
-
Sifat genetika yang stabil
-
Mudah dipropagasi
-
Menunjukkan karakteristik pertumbuhan yang cepat
-
Memiliki kecepatan pembentukan produk
yang baik
-
Bebas dari produk samping yang
beracun
-
Dapat dimanipulasi secara genetika
Kultur yang digunakan dalam industri secara umum muncul melalui 3 tahap yaitu:
1. Kultur Penelitian (dipelajari untuk mencari suatu produk yang berguna)
2. Kultur Pengembangan (Suatu kultur penelitian yang sudah menunjukkan suatu kegunaan)
3. Kultur Produksi ( Suatu kultur Penelitian yang sekarang benar-benar digunakan untuk produk
industrial)
·
Seleksi (Penyaringan ) merupakan penggunaan prosedur sangat selektif untuk mendeteksi dan mengisolasi hanya
mikroorganisme atau metabolit yang diinginkan dari suatu populasi.
·
Rintangan utama dalam hal ini adalah
ketersediaan prosedur penyaringan yang
sesuai yang dapat mengidentifikasi produk yang diinginkan.
·
Mikroorganisme merupakan kelompok organisme utama
yang kini dikembangkan untuk kepentingan
bioteknologi.
·
Cara
pendekatan yang digunakan untuk mencari mikroorganisme baru dari lingkungan
untuk proses bioteknologi :
1. Pendekatan Ekologi yang menyangkut:
Strategi :- Membuat pendataan isolat dari
species yang dikenal
- Memperkaya koleksi isolat
- Menyelidiki habitat tidak umum
- Mengembangkan teknik isolasi untuk species baru
Teknik Penghamburan : -Pengenceran tanah (Soil dilution)
-Flotasi
sedimentasi partikel dan percontohan
udara
-Mengembangkan mikrohabitat
Selektif dan teknik pengayaan : - Substrat selektif
- Inhibitor
selektif, Mis. Sikloheksamida, dan
rifampisin
- Lingkungan fisik (suhu, pH)
2.
Pendekatan genetika
Strategi : - Menghasilkan mutan biosintesis
yang sesuai untuk pemasukan precursor
- Membuat galur hybrid untuk menghasilkan
antibiotika.
- Penggunakan pengklonan gen untuk mengarah kembali
biosintesis.
Teknik : -Mutasi dan seleksi
-Rekombinasi dan konyugasi
-Fusi protoplas
-Siklus kapang, seksual dan paraseksual
-Transformasi dan transduksi (memperbanyak
dengan menggunakan protoplas.
-Pengklonan
gen dengan pengklonan sasaran –terarah untuk
gen spesifik.
-Pengklonan acak untuk menghasilkan
koleksi gen.
Penyaringan dibedakan dalam 2 bentuk dasar :
1. Penyaringan acak nonselektif :
-
Semua
isolat diuji secara individual untuk memperoleh kualitas yang diingini.
-
Membutuhkan
waktu yang sangat lama
-
Menggunakan
peralatan yang lebih banyak.
2. Penyaringan rasional:
-
Sebelumnya
ada aspek praseleksi.
-
Lebih
banyak menggunakan pengetahuan biokimia atas pembentukkan produk yang spesifik
( contoh : produksi antibiotika pada Cephalosporium
acrenomium menunjukkan ada hubungannya dengan aktivitas enzim
proteolitik Hal ini dapat digunankan sebagai dasar penyaringan.
·
Setelah
memperoleh mikroorganisme baru harus
disimpan dan dipelihara yang merupaka ciri
menyeluruh dari infrastruktur bioteknologi.
·
Sebagian
besar mikroorganisme industrial akan dipelihara dengan menggunakan salah satu prosedur sebagai berikut :
1. Medium agar dengan pembuatan sub
kultur yang teratur.
2. Mengurangi metabolisme (Pelapisan
dengan minyak mineral, pendinginan)
3. Pengeringan (pasir pengering, gel
silica, tanah atau kertas saring
4. Pembekuan kering (penggunaanya lebih
luas karena lebih sederhana serta memberikan stabilitas yang lebih tinggi)
5. Pendinginan suhu rendah (-70oC
sampai –196oC) merupakan metode yang lebih mahal dan cocok untuk
berbagai jenis mikroorganisme
·
Tujuan
Peynimpanan adalah
-
Supaya
galur tersebut tetap hidup (viable)
-
Menghindari atau meminimalisasi penyimpangan galur (galur baru hasil
manipulasi cendrung tidak stabil)
Peningkatan Ekspresi Gen Dapat Dilakukan dengan Modifikasi Genom Melalui
:
1. Mutagenesis
·
Merupakan
sumber utama semua variasi genetic (Industrial)
·
Tujuan
untuk meningkatkan produktivitas
·
Kesulitannya
adalah mutasi terjadi pada frekwensi rendah dan harus diseleksi dari sejumlah
basar populasi nonmutan
·
Contoh
hasil mutasi adalah Galur Streptomyces → Tetrasiklin
·
Galur
mutannya adalah S. aureofaciens S-604 mensintesis 6-dimetiltetrasiklin yang tidak dapat disintesis oleh galor
inangnya.
·
Mutagen
ada 2 yaitu : Fisik dan Kimia
(mutagen penginduksi : tidak akibat
kerusakan DNA, tapi lebih merupakan hasil perbaikan DNA seluler yg terjadi
pada DNA yang rusak untuk menghslkan perubahan yang tetap pada urutan dasar
DNA).
(Sinar
UV, Radiasi ionisasi, dan mitomisin C, 5- bromurasil, metilmetan sulfonat,
mustard nitrogen serta senyawa nitrofuran)
2.
Hibridisasi (Rekombinasi)
·
Menyusun ulang gen atau bagian gen dari 2 atau lebih organisme dan Menggabungkan menjadi satu informasi
genetika dalam satu organisme
·
Ada
2 jalan yaitu Hibridisasi seksual (Eukariot)
dan paraseksual (Prokariot sampai
Eukariot)
1. Hibridisasi Seksual
·
Inti
haploid dari jenis kelamin berbeda bergabung dalam satu sel (kariogami) membentuk inti diploid selajutnya mengalami miosis.
·
Selama
miosis terjadi penyusunan ulang dan reorganisasi
kromosum yang mengakibatkan terjadi rekombinasi elemen genetik .
·
Jika
organisme memiliki sejumlah n gen
yang berbeda maka rekombinasi terjadi
sebanyak 2n genotip.
·
Contoh
Hibridisasi galur ragi Saccharomyces yang
berbeda → produksi roti secara cepat, menaikkan kandungan alkohol dsb.
2.Hibridisasi Paraseksual
·
Proses
rekombinasi terjadi pada sel vegetatif
·
Contoh
: Konjugasi, Transduksi, Transpormasi,
Rekombinasi Mitosis, dan Fusi Protoplas.
·
Konjugasi : Proses transper informasi genetic
dari satu sel ke sel lain melalui kontak
antarsel.
Contoh: pada bakteri (bisa melalui plasmid / kasus tertentu bisa
melibatkan Hfr dan galur elemen genetik ekstra)
Dua galur E. coli yang berbeda dimana perpindahan genetik terjadi melalui filus sex (berupa tabung yang dibentuk oleh salah satu
dari pasangan sel. Sel yang membentuk filus mengandung elemen genetic ekstra , faktor F atau plasmid yang memegang peranan
pada pemutusan DNA lingkar serta perpindahannya ke sel bakteri lain yang akan
terjadi rekombinasi antara dua genom.
·
Transduksi : Perpindahan materi genetik dari satu
sel ke sel lain dengan bantuan Vektor
Virus yang diikuti secara rekombinasi.
·
Transpormasi : perpindahan materi genetic secara
tidak terarah (DNA yang berasal dari
suatu sel diambil dan tetap dilindungi oleh sel lain)
Transpormasi dapat dikerjakan secara In – vitro atau manipulasi yang
melibatkan mutagenesis sebelum dimasukkan kedalam sel.
·
Rekombinasi Mitosis : (berlaku pada Kapang yang memiliki fase vegetatif haploid, dimana sejumlah
kecil inti dapat melebur untuk membentuk diploid).
Ada 3 tahap :
1.
Pembentukan
heterokarion (dua atau lebih inti yang berbeda dengan satu sitoplasma tunggal)
antara dua miselia haploid
2.
Peleburan
inti oleh sejumlah kecil inti yang berlawanan yang mengakibatan pertukaran
kromosum
3.
Haploidisasi
(inti diploid diubah menjadi menjadi haploid).
Diketahui rekombinasi mitosis jauh kurang efektif
dibandingkan dengan rekombinasi seksual.
· Fusi Protoplas : Meleburnya protoplas yang diikuti terbentuknya sel hibrid.
-
Induksi
fusi protoplas mikroba berkembang sangat luas
-
Menggunakan
secara mekanis dan enzimatis
-
Tapi
kebanyakan dengan menggunakan enzim litik (contohnya : helikase, glusulase, sulfatase untuk menghasilkan protoplas ragi).
-
Pada
umumnya sel fase eksponensial lebih
lebih mudah menghasilkan protoplas dari pada sel fase stationer (komposisi dinding sel berubah
selama siklus pertumbuhan)
-
Untuk
menjaga stabilitas protoplasma yang dihasilkan diperlukan adanya stabilisator
seperti: berbagai garam inorgenik, gula dan gula alkohol.
-
Protoplas
dapat membentuk dinding sel yang baru selanjutnya sel akan tumbuh secara
normal. Jika rekombinasi terjadi maka akan timbul
organisme yang berubah secara genetik.
-
Baru-baru
ini dikembangkan fusi protoplas dengan menggunakan medan listrik ( Sel diganggu
dengan menggunakan medan listrik yang lemah tak homogen dan frekwensi tinggi
sehingga sel membentuk cabang. Selajutnya dialirkan
arus searah (DC) yang menyebabkan terbukanya mikropore dalam membran sehingga
isi sel akan bergabung dan melebur.
-
Jika
dua protoplas dari galur yang berbeda melebur maka dihasilkan sel yang heterokariotik (mengandung inti yang
berbeda sumber).
-
Peleburan
inti dapat terjadi antara inti haploid
dari genotip yang berbeda akan menghasilkan inti yang diploid heterozigot sedangkan dari inti yang sejenis akan
menghasilkan inti diploid yang homozigot.
-
Aplikasi
Impiris dari Fusi Protoplas dapat dilihat pada perbaikan hasil produksi antibiotik dan Fusi turunan dari sel
manusia yang mampu menghasilkan insulin
-
Fusi
Sel sudah berhasil diterapkan pada sel hewan untuk menghasilkan antibodi
monoklonal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar