JENIS INSTRUMEN PENILAIAN
Ada
bermacam-macam jenis instrumen penilaian, yaitu :
Ø
Sesuai dengan teknik penilaian yang
digunakan, instrumen penilaian dapat berupa instrumen tes atau instrumen non
tes.
1.
Instrumen tes
Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes,
yaitu:
§
Tes penempatan adalah tes yang diperlukan
untuk menempatkan siswa dalam kelompok
siswa sesuai dengan kemampuannya
§
Tes diagnostik adalah tes hasil belajar yang
digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan, sebagai dasar perbaikan.
§
Tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti
proses belajar mengajar.
§
Tes sumatif adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui penguasaan kompetensi siswa dalam satuan waktu tertentu seperti
catur wulan atau semester.
Sedangkan berdasarkan bentuk pertanyaannya,
tes dapat berbentuk objektif dan esay (Hamzah B. Uno, dkk., 2001).
·
Tes objektif
Tes
objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab
tes telah tersedia dan peserta harus memilih salah satu alternatif yang
disediakan tersebut.
Terdapat
beberapa bentuk tes objektif, yaitu:
1)
Tes benar salah
Tes
benar salah adalah tes yang memuat pernyataan benar atau salah. Peserta
bertugas menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf “B” jika
pernyataan benar, dan “S” jika pernyataan salah.
2)
Tes pilihan ganda
Tes
pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian informasi yang belum lengkap,
dan untuk melengkapinya dilakukan dengan memilih berbagai alternatif pilihan
yang disediakan. Ada empat variasi tes pilihan ganda, yaitu: tes pilihan ganda
biasa, asosiasi, hubungan antar hal, dan menjodohkan.
a)
Tes pilihan ganda, adalah soal yang disertai beberapa alternatif jawaban dimana
hanya tersedia 1 pilihan benar, dan siswa tugasnya adalah memilih mana dari
alternatif-alternatif tersebut yang benar.
b)
Tes asosiasi, merupakan modifikasi dari tes pilihan ganda biasa. Bentuk
asosiasi juga terdiri dari satu pernyataan dan beberapa alternatif jawaban,
hanya saja terdapat lebih dari satu jawaban yang benar. Salah satu bentuknya
adalah dengan mengikuti petunjuk sebagai berikut: Petunjuk mengerjakan soal:
Pilihan a bila jawaban 1, 2, dan 3 benar
Pilihan b bila jawaban 1 dan 3 benar
Pilihan c bila jawaban 2 dan 4 benar
Pilihan d bila jawaban 4 saja yang benar
Saat ini bentuk tes ini jarang digunakan.
Padahal bentuk tes ini tidak kalah potensialitasnya dibanding tes pilihan ganda
biasa. Dibanding tes pilihan ganda
c) Tes hubungan antar hal, adalah soal yang
memuat pernyataan dan alasan, dengan pola memuat pernyataan dan memuat alasan.
Petunjuk pilihan:
(a) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan
ada hubungan sebab akibat
(b) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan
tidak ada hubungan sebab akibat
(c) Jika pernyataan benar, alasan salah
(d) Jika pernyataan salah, dan alasan salah
(e) Baik pernyataan maupun alasan salah
Tes ini jarang digunakan, padahal tes hubungan
antar hal ini sangat baik digunakan untuk mengukur banyak dimensi belajar
kimia, antara lain: kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep, hubungan antar
konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.
d) Tes menjodohkan, dalam bentuk tradisional
item tes menjodohkan terdiri dari dua kolom yang pararel. Tiap kata, bilangan,
atau simbol dijodohkan dengan kalimat, frase, atau kata dalam kolom yang lain.
Item pada kolom di mana penjodohan dicari disebut premis, sedangkan kolom di
mana pilihan dicari disebut respon. tugas siswa adalah memasangkan antara
presmis dan respon berdasarkan aturan yang ditentukan.Tes menjodohkan ini juga
relatif jarang digunakan dalam penilaian pembelajaran kimia. Padahal seperti
halnya tes hubungan antar hal, tes bentuk ini juga dapat digunakan untuk
mengukur banyak dimensi belajar kimia, antara lain: mengukur kemampuan bernalar
siswa, pemahaman konsep, hubungan antar konsep, kemampuan berpikir matematis,
dan lain-lain.
·
Tes esay
Tes
esay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau perintah yang
menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes ini
dirancang untuk mengukur hasil belajar di mana unsur yang diperlukan untuk
menjawab soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri siswa. Siswa harus
menyusun sendiri kata dan kalimat untuk menjawabannya.
Tes
esay diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yiatu: uraian bebas (non
objektif),uraian terstruktur (objektif), jawaban singkat, dan isian
(melengkapi).
1)
Uraian non objektif
Bentuk
uraian bebas memberikan kebebasan untuk memberikan opini serta alasan yang
diperlukan. Jawaban siswa tidak dibatasi oleh persyaratan tertentu.
2) Uraian
objektif
Bentuk
uraian terstruktur atau uraian terbatas meminta siswa untuk memberikanjawaban
terhadap soal dengan persyaratan tertentu
3) Jawaban singkat
Tes
jawaban singkat merupakan tipe item tes yang dapat dijawab dengan kata, frasa,
bilangan, atau simbol. Tes jawaban singkat menggunakan pertanyaan langsung, dan
siswa diminta memberi jawaban singkat, tepat dan jelas.
4) Bentuk
melengkapi (isian)
Item
tes melengkapi hampir sama dengan jawaban singkat, yaitu merupakan tipe item
tes yang dapat dijawab dengan kata, frasa, bilangan atau simbol. Bedanya, item
tes melengkapi merupakan pernyataan yang tidak lengkap, dan siswa diminta untuk
melengkapi pernyataan tersebut.
Tes isian/uraian perlu lebih dikembangkan
penggunaanya dalam penilaian pembelajaran kimia. Penggunaan tes esay selama ini
agak kurang karena lebih dominan digunakan tes objektif. Padahal tes esay ini
sangat baik untuk penilaian pembelajaran
2.
Instrumen non tes
Ada beberapa macam instrumen non tes yang dapat digunakan
dalam penilaian pembelajaran kimia, antara lain:
a.
Angket/kuesioner
Angket
adalah alat penilaian berupa daftar pertanyaan/pernyataan tertulis untuk menjaring
informasi tentang sesuatu. Angket dapat digunakan untuk memperoleh informasi
kognitif maupun afektif. Untuk penilaian aspek kognitif, angket digunakan untuk
melengkapi data yang diperoleh dari tes sehingga data yang diperoleh lebih
komprehensif.
b.
Lembar
observasi
Lembar
obeservasi adalah pedoman yang digunakan guru dalam melakukan observasi
pembelajaran. Observasi bisa dilakukan secara langsung tanpa menggunakan lembar
observasi, tetapi jika guru menginginkan observasi yang terfokus maka sebaiknya
guru menggunakan pedoman observasi ini.
c.
Pedoman wawancara
Pedoman
wawancara adalah pedoman yang digunakan guru dalam melakukan wawancara dengan
siswa. Guru bisa wawancara langsung tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi
jika guru menginginkan wawancara yang lebih terfokus sebaiknya guru menggunakan
pedoman wawancara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar