Kamis, 04 Juli 2013

JENIS INSTRUMEN PENILAIAN

 JENIS INSTRUMEN PENILAIAN

Ada bermacam-macam jenis instrumen penilaian, yaitu :
Ø  Sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan, instrumen penilaian dapat berupa instrumen tes atau instrumen non tes.

1.      Instrumen tes
Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes, yaitu:
§  Tes penempatan adalah tes yang diperlukan untuk menempatkan siswa  dalam kelompok siswa sesuai dengan kemampuannya
§  Tes diagnostik adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan, sebagai dasar perbaikan.
§  Tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti proses belajar mengajar.
§  Tes sumatif adalah tes yang digunakan untuk mengetahui penguasaan kompetensi siswa dalam satuan waktu tertentu seperti catur wulan atau semester.

Sedangkan berdasarkan bentuk pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esay (Hamzah B. Uno, dkk., 2001).
·    Tes objektif
Tes objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia dan peserta harus memilih salah satu alternatif yang disediakan tersebut.
Terdapat beberapa bentuk tes objektif, yaitu:
1)      Tes benar salah
Tes benar salah adalah tes yang memuat pernyataan benar atau salah. Peserta bertugas menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf “B” jika pernyataan benar, dan “S” jika pernyataan salah.
2)      Tes pilihan ganda
Tes pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian informasi yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya dilakukan dengan memilih berbagai alternatif pilihan yang disediakan. Ada empat variasi tes pilihan ganda, yaitu: tes pilihan ganda biasa, asosiasi, hubungan antar hal, dan menjodohkan.
a) Tes pilihan ganda, adalah soal yang disertai beberapa alternatif jawaban dimana hanya tersedia 1 pilihan benar, dan siswa tugasnya adalah memilih mana dari alternatif-alternatif tersebut yang benar.
b) Tes asosiasi, merupakan modifikasi dari tes pilihan ganda biasa. Bentuk asosiasi juga terdiri dari satu pernyataan dan beberapa alternatif jawaban, hanya saja terdapat lebih dari satu jawaban yang benar. Salah satu bentuknya adalah dengan mengikuti petunjuk sebagai berikut: Petunjuk mengerjakan soal: Pilihan a bila jawaban 1, 2, dan 3 benar
Pilihan b bila jawaban 1 dan 3 benar
Pilihan c bila jawaban 2 dan 4 benar
Pilihan d bila jawaban 4 saja yang benar
Saat ini bentuk tes ini jarang digunakan. Padahal bentuk tes ini tidak kalah potensialitasnya dibanding tes pilihan ganda biasa. Dibanding tes pilihan ganda
c) Tes hubungan antar hal, adalah soal yang memuat pernyataan dan alasan, dengan pola memuat pernyataan dan memuat alasan. Petunjuk pilihan:
(a) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan sebab akibat
(b) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan tidak ada hubungan sebab akibat
(c) Jika pernyataan benar, alasan salah
(d) Jika pernyataan salah, dan alasan salah
(e) Baik pernyataan maupun alasan salah
Tes ini jarang digunakan, padahal tes hubungan antar hal ini sangat baik digunakan untuk mengukur banyak dimensi belajar kimia, antara lain: kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep, hubungan antar konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.
d) Tes menjodohkan, dalam bentuk tradisional item tes menjodohkan terdiri dari dua kolom yang pararel. Tiap kata, bilangan, atau simbol dijodohkan dengan kalimat, frase, atau kata dalam kolom yang lain. Item pada kolom di mana penjodohan dicari disebut premis, sedangkan kolom di mana pilihan dicari disebut respon. tugas siswa adalah memasangkan antara presmis dan respon berdasarkan aturan yang ditentukan.Tes menjodohkan ini juga relatif jarang digunakan dalam penilaian pembelajaran kimia. Padahal seperti halnya tes hubungan antar hal, tes bentuk ini juga dapat digunakan untuk mengukur banyak dimensi belajar kimia, antara lain: mengukur kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep, hubungan antar konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.

·    Tes esay
Tes esay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes ini dirancang untuk mengukur hasil belajar di mana unsur yang diperlukan untuk menjawab soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri siswa. Siswa harus menyusun sendiri kata dan kalimat untuk menjawabannya.
Tes esay diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yiatu: uraian bebas (non objektif),uraian terstruktur (objektif), jawaban singkat, dan isian (melengkapi).
1)      Uraian non objektif
Bentuk uraian bebas memberikan kebebasan untuk memberikan opini serta alasan yang diperlukan. Jawaban siswa tidak dibatasi oleh persyaratan tertentu.
2)      Uraian objektif
Bentuk uraian terstruktur atau uraian terbatas meminta siswa untuk memberikanjawaban terhadap soal dengan persyaratan tertentu
3)       Jawaban singkat
Tes jawaban singkat merupakan tipe item tes yang dapat dijawab dengan kata, frasa, bilangan, atau simbol. Tes jawaban singkat menggunakan pertanyaan langsung, dan siswa diminta memberi jawaban singkat, tepat dan jelas.
4)      Bentuk melengkapi (isian)
Item tes melengkapi hampir sama dengan jawaban singkat, yaitu merupakan tipe item tes yang dapat dijawab dengan kata, frasa, bilangan atau simbol. Bedanya, item tes melengkapi merupakan pernyataan yang tidak lengkap, dan siswa diminta untuk melengkapi pernyataan tersebut.

Tes isian/uraian perlu lebih dikembangkan penggunaanya dalam penilaian pembelajaran kimia. Penggunaan tes esay selama ini agak kurang karena lebih dominan digunakan tes objektif. Padahal tes esay ini sangat baik untuk penilaian pembelajaran

2.       Instrumen non tes
Ada beberapa macam instrumen non tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran kimia, antara lain:


a.      Angket/kuesioner
Angket adalah alat penilaian berupa daftar pertanyaan/pernyataan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu. Angket dapat digunakan untuk memperoleh informasi kognitif maupun afektif. Untuk penilaian aspek kognitif, angket digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari tes sehingga data yang diperoleh lebih komprehensif.
b.       Lembar observasi
Lembar obeservasi adalah pedoman yang digunakan guru dalam melakukan observasi pembelajaran. Observasi bisa dilakukan secara langsung tanpa menggunakan lembar observasi, tetapi jika guru menginginkan observasi yang terfokus maka sebaiknya guru menggunakan pedoman observasi ini.
c.       Pedoman wawancara
Pedoman wawancara adalah pedoman yang digunakan guru dalam melakukan wawancara dengan siswa. Guru bisa wawancara langsung tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi jika guru menginginkan wawancara yang lebih terfokus sebaiknya guru menggunakan pedoman wawancara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar