Kamis, 04 Juli 2013

BIOTEKNOLOGI KLASIK DAN MODERN

BIOTEKNOLOGI KLASIK DAN MODERN


          Bioteknologi sebenarnya bukan suatu hal yang baru, tapi jauh sebelumnya sudah ada. Ada 4 fase perkembangan yang pada akhirnya sampai kepada sistim bioteknologi modern.

1.     Produksi Bioteknologi Makanan dan Minuman

-         Pembuatan Bir : Dilakukan sejak 6000 tahun sebelum masehi oleh orang-orang somaria dan babilonia kuno sudah memanfaatkan Bir sebagai minuman yang merupakan hasil fermentasi. Namun pada saat itu keterlibatan organisme belum dijabarkan   hingga pada abad ke –17. Studi permulaan yang dilakukan oleh Pasteur (1857 dan 1876) yang membuktikan bahwa mikroorganisme berperan dalam proses fermentasi tersebut  dari temuan tersebut beliau dianggap sebagai Bapak Bioteknologi

-         Proses lain yang didasari oleh aktivitas mikroorganisme adalah produk susu fermentasi seperti keju dan yoghurt dan di Asia  contohnya kecap dan tempe.



2. Proses Bioteknologi Semula Dikembangkan pada Kondisi Tidak Steril

Pada akhir abad ke 19 banyak senyawa seperti etanol, asam asetat, berbagai asam organic, butanol dan aseton dihasilkan dengan menggunakan metode fermentasi terbuka terhadap lingkungan. Contoh lainnya adalah pengolahan air buangan dan pengomposan padatan dari kota.

1.     Pengenalan Sterilisasi dalam Proses Bioteknologi

Sterilisasi terhadap media dan bioreaktor dilakukan agar terhidar dari mikroorganisme kontaminan sehingga mikroba (biokatalis) saja yang berperan didalam reactor. Contoh:  antibiotika, asam amino, asam organic, enzim steroid, polisakarida dan vaksin.

2.     Demensi Baru dan Kemungkinannya Untuk Industri Bioteknologi




Perkembangan biologi molekuler tidak saja menimbulkan demensi baru tetapi juga meningkatkan efiensi yang berpengaruh terhadap peran bioteknologi dimasa depan terhadap perekonomian dunia.


Inovasi baru menyangkut diantaranya :

1. Rekayasa Genetika

Adanya materi dasar kehidupan yang disebut gen yang secara structural disusun oleh DNA dan RNA  yang berfungsi mengatur semua aktivitas kehidupan yang merupakan pijakan awal dalam mendapatkan suatu individu yang diharapkan melalui teknik rekombinasi DNA

  Teknik baru rekombinan DNA melibatkan pemecahan sel, ekstraksi DNA, pemurnian dan fragmentasi (pemotongan) selektif DNA dengan menggunakan enzim sangat  spesifik , pemisahan, analisis, pemilihan dan pemurnian fragmen yang mengandung gen yang diinginkan, pemasukkan hybrid DNA ke dalam suatu sel  terpilih buntuk memproduksi dan sintesis selluler.

            Dengan teknologi rekayasa genetika terbuka peluang misalnya:

- Penggantian obat semprot kimia sintesis dengan mikroba hasil rekayasa genetika.

- Bidang fermentasi sederhana dapat diganti dengan fermentasi yang menggunakan mikroba yang telah direkayasa, sehingga dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan lebih cepat dengan menggunakan bahan mentah yang lebih irit dan biaya produksi jauh lebih murah.

- Dalam bidang peternakan dan pertanian  orang pada jaman dahulu ingin memilih sifat baik suatu ternak atau tanaman dengan melakukan seleksi atau pemuliaan yang banyak mendapat kendala seperti memakan waktu yang lama. Tapi dengan  teknologi DNA rekombinan orang dapat memproduksi coklat, vanili, bumbu penyedap- pengharum, bahan kosmetik, obat tanpa harus menanam tumbuhan yang menghasilkan  bahan-bahan itu pada suatu lahan pertanian.

- Dalam Bidang kesehatan, berbagai penyakit dengan mudah, lebih cepat, dan lebih murah untuk mendiagnosa, mengobati dan melakukan pencegahan.


2. Teknologi Enzim

            Peran enzim adalah :
-  Sebagai Katalis (memperlancar setiap reaksi kimia)
- Aktivitas molekuler dalam tubuh agar berlangsung cepat irit energi, tidak menimbulkan panas, tidak mengubah keseimbangan elektrolit cairan tubuh dan mencegah penimbunan bahan yang menghalangi aktivitas.
- Enzim diekstrak dari tubuh organisme kemudian digunakan untuk menghasilkan berbagai produk industri seperti : membuat anggur, bir, wiski, pemanis, sirup dan sebagainya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar