Minggu, 07 Juli 2013

Sistem Koloid

Sistem Koloid
2.3.1   Pengertian Sistem Koloid
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi yang terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Berikut adalah perbedaan larutan, koloid, dan suspensi.
Tabel 2.2 Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi.
No.
Larutan
Koloid
Suspensi
1
Satu fase
Dua fase
Dua fase
2
Jernih
Keruh
Keruh
3
Homogen
Antara homogen dengan heterogen
Heterogen
4
Diameter partikel < 1 nm
Diameter partikel 1 nm < d < 100 nm
Diameter partikel > 1 nm
5
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring dengan penyaring biasa
Dapat disaring
6
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak emmisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
(Sumber : Kimia untuk SMA kelas XI)

2.3.2   Jenis – Jenis Koloid
a.       Koloid Sol (fase terdispersi padat)
1)        Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat.      Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
2)        Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair. Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat.
3)        Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas. Contoh : debu di udara, asap pembakaran.
b.      Koloid Emulsi (fase terdispersi cair)
1)        Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat. Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi.
2)        Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair.     Contoh: susu, mayones, krim tangan.
3)        Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas. Contoh: hairspray dan obat nyamuk.
c.       Koloid Buih (fase terdispersi gas)
1)        Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat. Contoh : batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam.
2)        Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair. Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun.

2.3.3        Sifat – Sifat Sistem Koloid
a.         Efek Tyndal
Efek Tyndal adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid.
b.         Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari partikel koloid dalam medium pendispersi. Gerak Brown terjadi akibat tabrakan antara partikel koloid dengan mendium pendispersinya. Gerak akan semakin cepat jika ukuran partikel koloid semakin kecil. Gerak Brown menyebabkan sistem koloid bersifat stabil.
c.       Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan koloid di bawah pengaruh medan listrik. Partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan.
d.      Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem koloid sehingga mempunyai muatan listrik. Adsorpsi disebabkan karena gaya tarik molekul-molekul pada permukaan adsorpen. Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
-          Proses pemutihan gula pasir
-          Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit.
-          Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas.
-          Penggunaan arang aktif.
e.       Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid. Proses koagulasi ini terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan. Koagulasi terjadi dalam 3 cara yaitu :
-          Mekanik, yakni dengan pengadukan, pemanasan dan pendinginan
-          Penambahan elektrolit
-          Pencampuran koloid yang berbeda muatan
-          Elektroforesis
Proses koagulasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada perebusan telur, perebusan tahu, pembuatan lateks, proses penjernihan air, pembentukan delta di muara sungai, pengolahan asap atau debu.

f.       Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah sistem koloid yang ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil. Contoh: gelatin yang digunakan pada pembuatan es krim untuk mencegah pembentukan kristal es yang keras dan kasar.
g.      Dialisis
Dialisis adalah proses penghilangan ion-ion penggangu kestabilan koloid dengan menggunakan selaput semipermeabel. Aplikasi dialisis dalam kehidupan antara lain pada proses cuci darah penderita gagal ginjal, proses dialysis berfungsi untuk menghilangkan urea dari darah.
h.      Koloid Liofil dan Liofob
Koloid Liofil adalah koloid yang partikelnya menarik (suka) medium pendispersinya. Contoh : agar-agar, lem, kanji, gelatin. Sedangkan koloid liofob adalah koloid yang tidak menarik (tidak suka) medium pendispersinya. Contoh : koloid logam.

2.3.4        Pembuatan Sistem Koloid
a.       Cara Kondensasi
Dilakukan dengan cara menggabungkan atau mengumpulkan molekul atau ion dari larutan sejati menjadi partikel koloid. Dapat dilakukan melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman.

b.      Cara Dispersi
Proses mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid. Dilakukan melalui cara mekanik (penggerusan), cara peptisasi (penambahan ion sejenis dalam endapan), cara busur bredig (cara listrik).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar